Oleh:
Setiyono*
Abstrak
Penyelenggaraan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang memenuhi prinsip transparan dan akuntabilitas, tampaknya masih melewati jalan panjang, dan berliku-liku. Walaupun tuntutan akan manajemen pendidikan yang transparan dan akutabel terus disuarakan banyak pihak, bagai tangan bertepuk sebelah, belum semua aparatur pendidikan menyambutnya. Ini sangat berkaitan dengan niat baik , persoalan kemauan, kemampuan, persepsi, dan kepercayaan. Karena itu artikel ini ditulis untuk melanjutkan proses mengurai benang kusut yang hampir putus itu. Uraian disandarkan pada empat hal utama, yakni hakekat transparan dan akuntabilitas serta pelaksanaannya, faktor-faktor penghambat, dan upaya-upaya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas sekolah.